Selamat Natal Tahun 2014
Salam Kemanusiaan
Saya sangat bangga selama hidup sampai sekarang ini selalu mempunyai guru dan inspirator yang mempunyai faham moderat & toleransi yang sangat tinggi. Toleransi ini mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara, mengasihi kaum mayoritas dan mengayomi kaum minoritas.
Di dalam dunia
pesantren, seringkali ketika memaknai kalimat Basmalah pada lafadz
Ar-Rahman adalah "Dzat kang paring welas asih maring wong Mukmin lan
wong kafir ing ndalem dunyo", atau kalau dalam bahasa Indonesia adalah
"Dzat yang cinta kasih terhadap semua manusia di dunia ini, apapun
golongan agama, suku dan rasnya". Betapa Allah dalam pembukaan Kitab
Sucinya sudah menekankan keagungan Dzat-Nya untuk mencintai dan
mengasihi semua umat beragama. Betapa kitab suci al-Qur'an yang agung
itu mengedepankan kasih sayang dan toleransi dalam urutan pertama
ayat-ayatnya.
Manusia Panutan dalam hal toleransi tertinggi
tentulah Nabi Muhammad Shallaallahu alai wasaallam. Hal ini salah
satunya tampak dalam pembuatan konsensus antar umat beragama di Madinah
yang kemudian lebih terkenal dengan al-Bunud al-Madinah (Piagam
Madinah). Nabi Muhammad tidak memaksakan penerapan al-Qur'an / syariat
Islam kepada orang-orang Yahudi & Nashrani, padahal bisa saja beliau
melakukan itu. Akan tetapi yang beliau lakukan adalah membuat
konstitusi bersama ciptaan manusia untuk menjadi undang-undang tertinggi
di Madinah pada waktu, dan bukan memaksakan kitab suci dari setiap
agama untuk menjadi panutan mereka semua. Hal ini bukan berarti
pembuatan konstitusi mengenyampingkan Syariat Islam, karena sebenarnya
isi dari Piagam tersebut adalah subtansi ajaran Islam dalam toleransi
beragama dan bernegara.
Guru saya al-'Alim ad-Da'i ilaallah Habib Umar bin Hafidz, ad-Da'i
ilaallah Habib Ali Al-Jufri, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH. Said
Aqil Siradj, KH. Qurasy Syihab dan yang lainnya merupakan tokoh-tokoh
yang mempunyai dan memahami bagaimana bertoleransi dalam kehidupan
beragama dan bernegara. Dan sebenarnya dalam kajian Fiqh Da'wah &
Siyasah Da'wah, Toleransi (al-Samahah) dan Moderatisme (al-Washatiyyah)
merupakan pondasi utama dalam berda'wah. Ini dibuktikan dalam metode
da'wah tokoh-tokoh tadi ke luar dunia Islam, sehingga banyak orang non
muslim yang mengagumi tentang keagungan Islam, dan tidak sedikit
kemudian orang-orang non muslim yang menjadi muallaf karena mereka. Dan
toleransi ini juga mereka tampakkan dengan mengucapkan selamat natal
kepada umat kristen dan tidak mengharamkannya, atau menyalah-nyalahkan
orang yang tidak sefaham dengan mereka.
Akhirul Kalam, selaku
Pimpinan tertinggi Pelajar NU di Kabupaten Semarang mengucapkan Selamat
Natal tahun 2014 bagi Umat Kristiani di Kabupaten Semarang pada
khususnya dan Umat Kristiani di seluruh dunia pada umumnya. Damai kasih
Tuhan selalu kepada kalian semua.
M. Najmuddin Huda
Ketua PC IPNU Kab. Semarang 2014-2016
Ketua PC IPNU Kab. Semarang 2014-2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Untuk Meinggalkan Komentar Anda ! Kritik dan Saran Dibutuhkan Untuk Perbaikan Blog Ini Kedepannya.