Catatan Santri Duta Perdamaian (2) : Damai Dalam Dialog Lintas Agama - Sang Pemburu Badai

Minggu, 13 November 2016

Catatan Santri Duta Perdamaian (2) : Damai Dalam Dialog Lintas Agama

oleh Muhammad Najmuddin Huda (Julius Hisna)




Catatan saya kali ini adalah tentang perjalanan dalam kegiatan dialog lintas agama. Kegiatan ini dikemas dalam “Semiloka Fundamentalisme Agama; Studi Kasus Kekerasan Berbasis Agama” yang diselenggarakan oleh Dialog Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU) dengan sponsor UEM Jerman. Kegiatan lintas agama seperti ini bukan lah kegiatan yang pertama kali saya ikuti. Tetapi kegiatan kali ini merupakan dialog lintas agama yang intens karena diselenggarakan selama 3 hari di Wisma Sabda Mulia, di sebelah timur lapangan Pancasila Kota Salatiga.

Menjadi peserta dalam kegiatan ini adalah para perwakilan berbagai pimpinan keagamaan seperti pendeta Gereja, Wihara, dan Pura; perwakilan organisasi seperti FKUB, IPNU, IPPNU, PMII. Dan Gusdurians; perwakilan kampus seperti STIAB Samaratungga Ampel, STT Sangkakala Getasan, STAB Syailendra, dan IAIN Salatiga; dan saya sendiri satu-satunya yang mewakili LSM, yaitu Lembaga Desaku Maju. Ada sekitar 40 peserta dari berbagai usia, dengan usia paling tua 86 tahun yang berasalan dari perwakilan gereja, dan untuk agama Islam sendiri semuanya diwakili oleh kalangan muda (mahasiswa).

Bagi sebagian kalangan, kegiatan lintas agama seperti ini masih menjadi sebuah ke-haram-an atau pantangan. Tidak sedikit bagi mereka yang masih menganggap sinis akan kegiatan seperti ini, sepeti dengan menuduhnya ada program pemurtadan, program kelompok liberal, serta tuduhan-tuduhan yang lainnya. Maka sah-sah saja bagi sebagian orang untuk kemudian berprasangka buruk, atau kemudian menjadi anti terhadap kegiatan-kegiatan seperti itu. Bagi setiap orang yang memiliki sebuah keyakinan atau aqidah tentunya mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi keyakinan mereka. 

Begitupun dengan saya, perasaan curiga juga sering kali muncul dalam mengikuti kegiatan seperti ini. Tetapi hal itu bukan menjadi alasan saya untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut. Bukan karena merasa yakin aqidah saya tidak terganggu, tetapi karena saya lebih yakin bahwa setiap agama mengajarkan perdamaian, mengajarkan persaudaraan, dan tidak ada yang mengajarkan permusuhan. Selain itu juga, bersahabat dengan orang non muslim juga bukan berarti sesuatu yang dilarang, karena Nabi Muhammad sendiri mempunyai banyak tetangga dan sahabat akrab yangnon muslim juga. Bahkan dengan mengikuti kegiatan seperti itu saya dapat lebih mengenalkan apa itu Islam, apa itu ajaran Muhammad yang penuh kasih sayang, yang akan menjelaskan kepada sebagian orang yang pada akhir-akhir ini merasa sentiment terhadap orang Islam karena perilaku beberapa golongan radikal.

Dr. Zainudin dari Dialog Center UIN Sunan Kalijaga mengatakan bahwa dialog antar umat beragama adalah cara yang paling bermatabt dalam menjalin perbedaan keyakinan agama, sebab dalam dialog orang akan bertemu tatap muka untuk saling memahami dan menghargai perbedaan, baik teologis maupun etnis, suku, bahasa, dan asal usul. Melalui dialog antar iman, orang akan merasa bahwa empati dan toleransi terhadap orang yang berbeda agama akan muncul sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan orang lain. 


Dalam berdialog antar umat beragama beliau memberikan rumus agar hasilnya  dapat sukses dan maksimal, yaitu harus dilakukan dalam kesetaraan dam tidak boleh merasa paling dominan, sehingga semua pemeluk agama pemeluk agama-agama bisa bertegur sapa dan toleransi. Kenyataan bahwa hubungan agama-agama terjadi keretakan bisa diakibatkan karena pemeluk agama masih tertutup dan belum mau terbuka, sehingga eksklusifitas keagamaan masih sering muncul. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi keretakan antar umat beragama perlu dilakukan langkah-langkah kongkrit yaitu keterbukaan komunikasi social antar umat beragama dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan social.

Pada sesi panel materi, kegiatan tersebut diawali oleh pemaparan tentang fudamentalisme dari berbagai agama. Dari agama Islam diwakili Dr. Agus Muh Najib, M.Ag. (Dialog Center UIN Sunan Kalijaga), agama Kristen diwakili Prof. Dr. John Titally (Rektor UKSW Salatiga), agama Budha diwakili oleh Suranto, S.Ag., M.A. (Dosen STAB Syailendra), dan agama Hindu diwakili oleh Rama Wikusatya Dharma Telaga. Dari materi yang disampaikan hamper semuanya menjelaskan tentang sejarah panjang fundamentalisme yang muncul dalam agamanya masing-masing, dan bagaimana bahaya faham tersebut dalam bermasyarakat dan beragama. Hampir semua panelis sepakat akan bahaya sebuah faham fundamentelis. Semua panelis juga sepakat tentang bagaimana semua agama sejatinya menyebarkan akan sebuah kedamaian, dan menolak akan tindakan kekerasan baik itu terhadap pemeluk agamanya sendiri maupun terhadap pemeluk agama lain.

Akan tetapi yang kemudian menjadi menarik bagi saya adalah apa yang disampaikan oleh perwakilan dari agama Budha, Suranto S.Ag., M.A. Beliau menekankan bahwa sejatinya dalam agama Budha sendiri lebih menekankan kepada pemahaman teks-teks kitab suci secara murni, yang menunjang seseorang untuk lebih taat terhadap ajaran agamanya. Mungkin bagi sebagian kalangan sikap seperi ini dapat dianggap sebuah sikap fundamentalis. Sehingga apabila seseorang itu lebih akan berbakti dengan sikap fundamentalis, maka itu sangat dianjurkan. Oleh karena itu, selama faham fundemantalis hanya diimplementasikan dalam agamanya masing-masing maka itu tidak menjadi masalah. Akan tetapi beliau juga memberikan catatan, yaitu apabila efek dari fundamentalisme sudah masuk pada ranah kekerasan, maka hukum pun juga harus ikut bertindak.
“Agama memang sumber pencerahan, tetapi jangan cemari pencerahan itu dengan melakukan kejahatan atas nama agama. Belajarlah dari keanekaragaman, karena tidak ada jaminan bahwa perdamaian hanya akan terjadi ketika hanya ada satu agama yang berkembang. Menumbuhkan cinta kasih dalam perbedaan menjadi akar keharmonisan” (Suranto, Dosen STAB  Syailendra).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Untuk Meinggalkan Komentar Anda ! Kritik dan Saran Dibutuhkan Untuk Perbaikan Blog Ini Kedepannya.