(Laporan Pelatihan Pesantren For Peace
Dan Field Trip Ke Pondok Pesantren Edi Mancoro Dan LSM Percik)
Manajemen Penangan Konflik Secara Damai
Dari
materi yang disampaikan dalam Training dan Field Trip ke Pondok Pesantren Edi
Mancoro dan LSM Percik, serta hasil wawancara dengan beberapa narasumber maka
dapat simpulkan beberapa manajemen penanganan konflik secara damai, seperti
berikut:
1. Penyelesaian
konflik harus dilakukan secara bertahap dan dikategorisasikan sesuai dengan
masalahnya.
2.
Harus
bisa menganalisa dan mengidentifikasi permasalahan dengan cermat agar bisa
memutuskan metode mana yang akan digunakan untuk menyelesaikan hal tersebut.
3. Pemetaan
konflik untuk dapat mempermudah penanganannya.
4.
Membangun
relasi pertemanan dengan semua pihak. Hal ini harus dilakukan dengan fleksibel
dan tidak kaku.
5. Membangun
komunikasi yang aktif antara semua pihak yang berkonflik agar terjadi keakraban
dan mendapatkan informasi yang berimbang dan memadai.
6. Berorientasi
kepada proses, bukan hasil. Karena konsep hasil yang ditawarkan belum tentu
diterima oleh pihak-pihak yang berkonflik. Biarkan masyarakat yang berkonflik
yang mencari kesepakatannya sendiri.
7. Partisipasi
segenap lapisan masyarakat dan para tokoh masyarakat serta pemerintah untuk
menyelesaikannya.
8. Kompak
dan satu komando sehingga kekuatan dapat dibangun serta kepemimpinan dapat
terkontrol.
9. Menghindari
konflik politik, dan campr tangan dari luar. Hal ini seringkali memperparah
konflik yang terjadi.
10. Menghindari
penyelesaian lewat jalur hukum karena seringkali tidak memuaskan beberapa
pihak.
11. Melakukan
penanganan dan pendampingan secara senyap (silent) dan rahasia, serta tidak
terpublikasi ke media.
12.
Melakukan
pencegahan dini serta pencegahan timbulnya konflik baru.
13.
Pembangunan
civil society serta penyadaran masyarakat akan arti toleransi dan perbedaaan.
14. Kesepakatan
dalam perdamaian merupakan inisiatif masyarakat sendiri karena masyarakat
mempunyai kemampuan untuk itu. Kita hanya mengawal prosesnya saja agar dapat
berjalan dengan baik dan terarah.
Tantangan dan Problem Yang Dihadapi Dalam Penangan Konflik
Dari
materi yang disampaikan dalam Training dan Field Trip ke Pondok Pesantren Edi
Mancoro dan LSM Percik, serta hasil wawancara dengan beberapa narasumber maka
dapat simpulkan beberapa tantangan dan problematika yang sering dihadapai dalam
penanganan konflik adalah seperti berikut:
1. Pemerintah
tidak independen dan kurang obyektif dalam menyikapi permasalahan, sehingga
mudah terjadi intervensi.
2. Tokoh
masyarakat kurang obyektif dalam menyikapi sebuah permasalahan sehingga seringkali
memperkeruh suasana dan memperparah konflik yang terjadi.
3.
Kurangnya
pemahaman dan kesadaran masyarakat akan Hak Asasi Manusia (HAM) dan toleransi
dalam bermasyarakat.
4.
Ketika
permasalahan tercium oleh media, seringkali penyelesainnya menjadi rumit.
5.
Penyelesaian
melewati jalur hukum tidak memuaskan semua pihak.
6. Hal
yang paling rentan terjadi saat ini adalah konflik horizontal yang terjadi
antar masyarakat sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Untuk Meinggalkan Komentar Anda ! Kritik dan Saran Dibutuhkan Untuk Perbaikan Blog Ini Kedepannya.