Profil Universitas Al-Ahgaff - Sang Pemburu Badai

Selasa, 12 Mei 2009

Profil Universitas Al-Ahgaff


Al-ahgaff didirikan Berawal dari sebuah keinginan Majlis Umana' ( Sekelompok Ulama' Dan Cendekiawan Yang Berada Di Yaman Dan Luar Yaman) Diantaranya Habib Muhammad bin Ahmad Asyathiri, Habib Abdulloh Mahfud Al Hadad ( Mufti Mukalla ), Syekh Fadlol Abdur Rahman Ba Fadlol ( Mufti Tarim As Sabiq ), DR. Abduh Yamani ( Mantan Menteri Agama Saudi Arabia ), Sayyid Umar Al Jailani ( Ulama' Saudi Arabia ) untuk bisa menyediakan sarana pendidikan yang bonafid dan berkualitas pada masyarakat muslim dunia, pendidikan yang mampu mencetak kader insan dalam menguasai segala aspek kehidupan dan menanamkan ruh Islami beserta akidah yang benar dalam pribadi mahasiswanya, serta pendidikan yang berlandaskan pada manhaj salafus sholih dan berasaskan ahluussunnah wal jama'ah.
Universitas ini resmi berdiri serta mulai membuka proses pendidikannya setelah mendapatkan izin resmi dari pemerintah Yaman tahun 1994. Segenap komponen yang dimiliki oleh Al-Ahgaff, seperti fakultas-fakultasnya baik untuk sarjana tingkat I (S1), magisterl / pasca sarjana (S2) dan doctoral (S3), language center atau sekolah persiapan, gedung bagi mahasiswa baru, Rektorat sebagai pengendali utama kebijakan-kebijakan universitas, dan kantor majlis umana' sebagai pemegang kekuasaan tertinggi universitas semua berada di kota Mukalla ibu kota propinsi Hadhramaut Republik Yaman yang berada diujung semenanjung Arab ini. Hanya fakultas Syari’ah dan hukum ( Beclarius ) saja yang berada di kota Tarim (kurang lebih 300 km mukalla). Sedangkan untuk mahasiswi Indonesia pada Fakultas Dirasah Islamiah tetap mengikut induknya di kota Mukalla.
Alasan ditempatkannya fakultas Syari’ah wal Qanun terpisah dengan induknya diantaranya guna terwujudnya pendidikan syari’ah yang tidak berpusat di perkuliahan semata, tetapi juga perlu adanya pengkombinasian metode pendidikan melalui bi’ah (lingkungan), mengingat kota Tarim terkenal sebagai kota ilmu dan ulama. Yang kedua adalah faktor kultur sosial kemasyarakatan kota ini yang sangat mendukung untuk dijadikan sebagai tempat bertafaqquh fid dien. Juga kerena faktor sejarah, yang telah mendorong ditempatkannya fakulas ini dikota Tarim. sebagaimana yang kita ketahui bahwa dari sinilah Islam dibeberapa belahan dunia (seperti Asia dan Afrika) bisa menyebar dan berkembang dengan pesat berkat kegigihan dan keikhlasan para tokohnya dalam berda’wah menyebarkan Islam.
Walupun baru seumur jagung universitas Al Ahgaff juga masuk diantara salah satu universitas di jazirah Arab yang resmi sebagai anggota persatuan universitas Negara Arab (Ittihad Al jami’at Fi Duwal Al Arabiyyah). Selain itu yang belajar disini adalah mahasiswa-mahasiswa pilihan yang berasal lebih dari 17 negara dibelahan dunia. Berbeda dengan fakultas-fakultas lain yang berada di jazirah Arab, penerimaan mahasiswa disini cuma bisa lewat perwakilan universitas yang berada di negaranya masing-masing setelah melalui serangkaian ujian disana. Bahkan mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas lain di yaman ketika menginginkan masuk di universitas ini juga di syaratkan untuk pulang ke Indonesia terlebih dahulu kecuali ada rekomendasi langsung dari Majlis Umana' Universitas, yang tentunya itu sangat sulit didapatkan.
Metode pengajaran yang ditetapkan oleh Universitas Al-Ahgaff selama ini adalah sistem semester yang terdiri dari sepuluh semester dan bisa ditempuh minimal selama lima tahun, dan maksimal selama tujuh tahun ( untuk fakultas Sya’riah wal Qanun ) dan untuk fakultas tehnik, Fakultas Ekonomi ( baik perdagangan atau bisnis ), Fakultas Ilmu dan Teknologi Serta Dirosah Islamiyah minimal ditempuh selama empat Tahun ( delapan semester ). Universitas juga membuka program pasca sarjana jurusan syari’at dan jurusan sastra bahasa Arab. Dan untuk pelajar Indonesia hanya diarahkan kepada: Fakultas Syari’ah wal Qanun untuk para mahasiswanya dan Fakultas Dirasah
Untuk menghindari ketidak seriusan mahasiswanya dalam belajar, juga dalam rangka menjaga mutu serta kualitas keilmuan alumninya, maka Al-Ahgaff menerapkan sistem absensi pada setiap mata kuliah. Dimana ketidak hadiran mahasiswa pada satu mata kuliah itu akan sangat mempengaruhi kelulusan mata kuliah tersebut. Dalam prosentase absen, mahasiswa yang tidak hadir melebihi batas 10% dari jam materi kuliah, secara langsung akan dianggap gagal dalam materi tersebut . Mungkin inilah yang menjadi salah satu ciri khas tersendiri dari Universitas Al-Ahgaff yang sama sekali tidak memperbolehkan mahasiswanya berintisab (persamaan). Dan selain itu yang membedakan Universitas ini dengan universitas-universitas yang ada dibelahan dunia adalah system penilaian dan kenaikan tingkat menurut hasil tiap mata kuliah di tiap semester dari hasil penggabungan nilai ujian akhir dan dua kali nilai ujian penyaringan (syahr awwal dan syahr tsani).
Mahasiswa yang telah diterima disini akan mengapatkan Beasiswa secara penuh meliputi : pendidikan, asrama beserta paralatan tidur, makan 3 kali sehari. Untuk pembuatan paspor baru ( setiap 5 tahun), membayar iqomah setiap tahun ( sekitar Rp.400 ribu ) dan keperluan pribadi setiap hari ditanggung pihak mahasiswa sendiri. Dan juga diperbolehkan bagi mahasiswa untuk membawa peralatan-peralatan sendiri sekiranya tidak akan mengganggu (mendukung) aktifitas kuliah seperti : laptop, computer, Hp, mesin cuci dll dengan listrik 100% di tanggung pihak Universitas.
Setelah meninggalnya pimpinan badan wakaf Universitas Al-Ahgaff, Al-Habib Muhammad bin Ahmad Al-Syatiri, estafet kepemimpinan rector kuliah kemudian berpindah ke Prof. Abdullah bin Muhammad Baharun, MA. Rektor luluasan Universitas Antar Bangsa Malaisya ini dibantu dosen-dosen senior dan para ulama’ dan masyayikh tetap gigih mengembangkan dan mensejahterakan anak didiknya tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Dimasa umurnya yang menginjak belasan tahun ini, Universitas Al-Ahgaff mulai mengembangkan sayapnya ke mancanegara. Kemajuan ini diiringi dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang menimba ilmu disini, baik dari dalam negeri atau luar negeri. Al-Ahgaff mungkin bisa berbangga diri, kerena Universitas swasta ini mampu menunjukan kredibilitas pendidikannya dengan keluarnya beberapa alumnus mahasiswa Indonesia yang membawa keberhasilan da’wah mereka ditanah air.
Syarat Penerimaan Mahasiswa Baru
1. Lulus SMU atau sederajat dengan nilai rata-rata 7,5 (Ijazah) atau 7,0 (NEM)
2. Menitipkan uang tiket pulang
3. Mengisi formulir yang tersedia
4. Menandatangani beberapa surat perjanjian.
5. Menyerahkan foto copy ijazah yang telah dilegalisir dan diterjemahkan kedalam bahasa Arab serta mendapatkan rekomendasi dari kedutaan Yaman ( Di urus oleh perwakilan Al-Ahgaff di Indonesia)
6. Menyerahkan surat tanda pengenal (paspor atau kartu pengenal)
7. Menyerahkan pas foto berwarna yang terbaru berukuran 4x6 sebanyak 15 lembar
8. Surat keterangan dokter bebas dari penyakit (hepatitis B dan aids)
9. Lulus ujian dalam materi bahasa Arab, Nahwu dan fiqh
10. bersedia masuk persiapan minimal 1 (satu) tahun apabila tidak lulus ujian yang kedua di yaman.
11. Menyerahkan surat keterangan dari guru pembimbing (Sekolah), Surat izin dari orang tua yang telah di ketehaui perangkat desa setempat.


Perwakilan Di Indonesia ;
Untuk mengenal lebih jauh tentang Universitas Al-Ahgaff, bisa hubungi:
Al-Habib Hasan Al-Jufri
Komplek pondok pesantren Jagasatru Cirebon 45115
Telp/Fax : (0062)(231)237620
Hp : (0062)8122212000
E-mail : hasanaljufri@yahoo.com
Web Site : hasanaljufri@maktoob.com

Alamat Universitas Al-Ahgaff :
Fuah-Mukalla-Hadramout-Republic of Yemen-P.O.Box: 50341
Telp : (00967)(5)304145
Fax : (00967)(5)305881/354342
Web Site : www.ahgaff.edu

2 komentar:

  1. samsulimam84@yahoo.com

    mo tnya ust . . .
    utk yg poin nmer 10 krang jelas . .
    klo kta sdh d tnetukan bsa msuk d sna,apa kta msih bhkan wajib mngikuti masa "PERSIAPAN" ????

    BalasHapus

Jangan Lupa Untuk Meinggalkan Komentar Anda ! Kritik dan Saran Dibutuhkan Untuk Perbaikan Blog Ini Kedepannya.