April 2015 - Sang Pemburu Badai

Kamis, 30 April 2015

Mahasiswa PMII Salatiga Tolak Revitalisasi Pasar Rejosari (Pasar Sapi) Oleh Investor

17.54 0
Mahasiswa PMII Salatiga Tolak Revitalisasi Pasar Rejosari (Pasar Sapi) Oleh Investor


Ini adalah aksi sahabat-sahabati mahasiswa anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga tadi pagi. Aksi ini dilakukan sebagai aksi solidaritas terhadap pedagang Pasar Rejosari (Pasar Sapi) Kota Salatiga yang akan digusur oleh Pemkot Salatiga. Pasar Rejosari merupakan sebuah pasar tradisional yang rencananya oleh Pemkot akan dirubah menjadi sebuah pasar modern. Pembangunannya pun akan dilakukan oleh swasta/ investor, bukan dengan dana dari APBD/APBN. Akibatnya, biaya sewa atau belinya nanti akan sangat mahal. Tentunya hal ini akan sangat memberatkan terhadap para pedagang pasar tradisional yang mayoritas adalah wong cilik. Selain itu, oleh investor pasar rejosari tersebut akan dibangun 3 lantai. Padahal kalau kita lihat selama ini banyak pasar yang mangkrak dan sepi di Kota Salatiga seperti Pasar Raya dan Pasar Jetis. 
Aksi yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dimulai dari Markas PMII Kota Salatiga. Kemudian masa melakukan orasi pertama di depan kampus IAIN Salatiga. Setelah itu masa bergerak ke Disperindagkop dan ditemui oleh kepala UMKM, yang mewakili kepala dinas yang pada saat tersebut sedang mengikuti diklat di Semarang. Setelah menyampaikan aspirasinya, mahasiswa kemudian bergerak ke Pemkot Kota Salatiga. Di Gedung Pemkot, mahasiswa ditemui oleh Asisten Walikota karena walikota Salatiga sedang ke BPK Semarang. Aksi ini berakhir pada pukul 12.30 WIB.
Para Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII Kota Salatiga tidak menolak akan adanya revitalisasi terhadap pasar rejosari. Akan tetapi yang kemudian menjadi tuntutan para mahasiswa adalah agar pembangunan tersebut dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak. Selain itu, mahasiswa juga menuntut pembangunan dilakukan dengan menggunakan dana dari APBN/APBD.

*Kematian Idealisme Mahasiswa Adalah Ketika Mahasiwa Apatis dan Sudah Tidak Peduli Lagi Terhadap Nasib Wong Cilik*

Sampai saat ini berita ini telah dimuat dibeberapa media online seperti

http://krjogja.com/read/258507/mahasiswa-tolak-investor-pasar-rejosari.kr
http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1430379341/tolak-investor-salatiga
http://metrojateng.com/2015/04/30/pmii-tolak-investor-pasar-rejosari/

Jembatan di Jalan Alternatif Susukan ke Suruh Ambrol

17.46 0
Jembatan di Jalan Alternatif Susukan ke Suruh Ambrol


Jembatan yang menjadi alternatif masyarakat dari Suruh ke Susukan atau sebaliknya ambrol tadi sore, sekitar jam 16.00. Jembatan yang terletak di dusun Blimbing Desa Sidoarjo Kecamatan Susukan ini hancur separuhnya akibat diterjang banjir yang disebabkan hujan deras di daerah lereng gunung Merbabu. Selain menghancurkan jembatan di dusun Blimbing tersebut, banjir juga membuat longsor di sekitar tanggul jembatan dusun Joso yang berjarak 500 meter dari jembatan dusun Blimbing. Akibatnya kedua buah jembatan tadi tidak dapat dilalui oleh warga. Selain menghancurkan 2 jembatan, banjir bandang yang terjadi sore tadi juga menghancurkan puluhan hektar sawah yang terletak di kanan kiri sungai serang tersebut. 
Warga berharap jembatan tersebut segera diperbaiki oleh pemerintah, karena jembatan tersebut sangat vital adanya. Jembatan tersebut merupakan jalan pintas masyarakat kecamatan susukan untuk menuju kecamatan suruh atau Kota Salatiga. Setiap harinya jembatan tersebut dilewati ratusan orang dari berbagai kalangan seperti pelajar, buruh pabrik, pedagang dan masyarakat lainnya untuk menjalankan aktifitasnya masing-masing. Akibat terputusnya jembatan ini masyarakat harus melalui jalan memutar yang jauhnya lebih dari 5 Km. Semoga hal ini cepat mendapat perhatian dari pemerintah terkait.